Pengertian Tasawuf Secara Terminologis
Menurut Muhammad bin Ali al-Qasab, guru Imam Junaid al-Bagdadi, tasawuf adalah akhlak mulia yang nampak di zaman yang mulia dari seorang manusia mulia bersama kaum yang mulia.
Sedangkan menurut al Junaid al Bagdadi (W.297 H) tasawuf adalah :
"Engkau ada bersama Allah tanpa 'alaqah (tanpa perantara)"
dalam statemen yang agak lengkap ia mengatakan tasawuf adalah Allah mematikanmu, Allah menghidupkanmu dan kamu ada bersama Allah tanpa perantara.
Syaikh Samnum al Muhib (W.297 H) berkata tasawuf adalah :
"Engkau tidak memiliki sesuatu dan engkau tidak dimiliki oleh sesuatu".
Usman al Makki berpendapat bahwa tasawuf adalah keadaan dimana seorang hamba setiap waktu melakukan sesuatu perbuatan (amal) yang lebih baik dari waktu yang sebelumnya.
Sirri as Siqati (W.251 H) berkata :
"Tasawuf adalah suatu nama bagi tiga makna : Yakni Nur Ma'rifat nya tidak memadamkan cahaya kewaroannya, tidak berbicara tentang ilmu batin yang bertentangan dengan makna zahir al Kitab atau sunnah, dan tidak terbawa oleh kewaroannya untuk melanggar larangan Allah."
Sementara Bisr Ibn al Haris al Hafi (W.227 H) menyatakan :
"Orang sufi adalah orang yang telah suci bersih hatinya hanya bagi Allah"
Sedangkan ilmu tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui keadaan jiwa manusia, bagaimana cara-cara mensucikan jiwa dari berbagai sipat yang tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji dan bagaimana cara mencapai jalan menuju Allah.
Objek Ilmu Tasawuf
Objek ilmu tasawuf adalah perbuatan hati dan panca indra ditinjau dari segi cara pensuciannya
Buah Ilmu Tasawuf
Buah tasawuf adalah terdidiknya hati dan mengetahui (ma'rifah) terhadap ilmu gaig secara ruhani, selamat di dunia dan bahagia di akhirat dengan mendapat keridoan Allah, memperoleh kebahagiaan abadi, hati bersinar dan suci sehingga terbukalah kepada sufi tersebut perkara-perkara yang gaib dan dapat menyaksikan keadaan-keadaan yang menakjubkan.
Keutamaan Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf adalah ilmu yang paling mulia karena berkaitan dengan ma'rifah kepada Allah Ta'ala dan mahabbah kepada-Nya. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang paling utama secara mutlak.
Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu yang lainnya
Bahwa ilmu tasawuf adalah ilmu yang pokok dan syarat utama bagi disiplin ilmu yang lain, sebab tidak akan ada ilmu dan amal kecuali dengan bermaksud mendekatkan diri kepada Allah. Jadi nisbah ilmu tasawuf terhadap ilmu lain bagaikan nisbah ruh bagi jasad. Ilmu tasawuf adalah ruh, sementara ilmu yang lain adalah jasad. Jasad tidaklah dapat hidup tanpa ruh
Pencipta Ilmu Tasawuf
Pencipta ilmu tasawuf adalah Allah Tabaraka wa Ta'ala. Allah mewahyukan ilmu ini kepada Rasulullah dan para Nabi yang sebelumnya. Tasawuf adalah ruh syari'ah dan ruh bagi agama-agama yang diturunkan Allah seluruhnya.
Nama Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf mempunyai beberpa nama, antara lain :
Pilar Ilmu Tasawuf
Sumber Ilmu Tasawuf
Ilmu Tasawuf diambil dari Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW juga dari atsar assabitah (jejak yang sudah tetap) dari umat-umat pilihan di masa silam.
Hukum memeplajari Ilmu Tasawuf
Hukum mempelajari ilmu tasawuf adalah wajib ain artinya kewajiban yang mengikat kepada setiap individu muslim, sebab setiap orang tidak akan lepas dari kekurangan-kekurangan dan kemungkinan terkena penyakit hati kecuali para Nabi.
Oleh karena itu sebagian ulama ahli ma'rifah berkata :
Barang siapa yang tidak memiliki ilmu ini sedikitpun (ilmu batin), aku khawatir ia berakhir dengan su'ul khatimah. Paling tidak seoarang mukmin harus membenarkan akan ilmu ini dan menyerahkan kepada ahlinya
Lebih jauh Syaikh As Syazili menyatakan,"Barang siapa yang tidak mau tenggelam dalam ilmu kami ini maka ia mati dalam keadaan berdosa besar tapi ia tidak merasa kalau ia berdoasa"
Masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu Tasawuf
Masalah inti yang dibahas di dalam ilmu tasawuf adalah sifat-sifat jiwa manusia, cara-cara pensucian jiwa, dan penjelasan istilah-istilah yang khas dalam disiplin ilmu ini misalnya maqamat; taubat, zuhud, wara', al mahabbah, fana baqa dan lainnya. Demikian juga masalah ahwal seperti, al khauf, wa arraja, al uns, ar rida, al hub (al mahabbah), an Naqa dan lainnya
Menurut Muhammad bin Ali al-Qasab, guru Imam Junaid al-Bagdadi, tasawuf adalah akhlak mulia yang nampak di zaman yang mulia dari seorang manusia mulia bersama kaum yang mulia.
Sedangkan menurut al Junaid al Bagdadi (W.297 H) tasawuf adalah :
"Engkau ada bersama Allah tanpa 'alaqah (tanpa perantara)"
dalam statemen yang agak lengkap ia mengatakan tasawuf adalah Allah mematikanmu, Allah menghidupkanmu dan kamu ada bersama Allah tanpa perantara.
Syaikh Samnum al Muhib (W.297 H) berkata tasawuf adalah :
"Engkau tidak memiliki sesuatu dan engkau tidak dimiliki oleh sesuatu".
Usman al Makki berpendapat bahwa tasawuf adalah keadaan dimana seorang hamba setiap waktu melakukan sesuatu perbuatan (amal) yang lebih baik dari waktu yang sebelumnya.
Sirri as Siqati (W.251 H) berkata :
"Tasawuf adalah suatu nama bagi tiga makna : Yakni Nur Ma'rifat nya tidak memadamkan cahaya kewaroannya, tidak berbicara tentang ilmu batin yang bertentangan dengan makna zahir al Kitab atau sunnah, dan tidak terbawa oleh kewaroannya untuk melanggar larangan Allah."
Sementara Bisr Ibn al Haris al Hafi (W.227 H) menyatakan :
"Orang sufi adalah orang yang telah suci bersih hatinya hanya bagi Allah"
Sedangkan ilmu tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui keadaan jiwa manusia, bagaimana cara-cara mensucikan jiwa dari berbagai sipat yang tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji dan bagaimana cara mencapai jalan menuju Allah.
Objek Ilmu Tasawuf
Objek ilmu tasawuf adalah perbuatan hati dan panca indra ditinjau dari segi cara pensuciannya
Buah Ilmu Tasawuf
Buah tasawuf adalah terdidiknya hati dan mengetahui (ma'rifah) terhadap ilmu gaig secara ruhani, selamat di dunia dan bahagia di akhirat dengan mendapat keridoan Allah, memperoleh kebahagiaan abadi, hati bersinar dan suci sehingga terbukalah kepada sufi tersebut perkara-perkara yang gaib dan dapat menyaksikan keadaan-keadaan yang menakjubkan.
Keutamaan Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf adalah ilmu yang paling mulia karena berkaitan dengan ma'rifah kepada Allah Ta'ala dan mahabbah kepada-Nya. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang paling utama secara mutlak.
Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu yang lainnya
Bahwa ilmu tasawuf adalah ilmu yang pokok dan syarat utama bagi disiplin ilmu yang lain, sebab tidak akan ada ilmu dan amal kecuali dengan bermaksud mendekatkan diri kepada Allah. Jadi nisbah ilmu tasawuf terhadap ilmu lain bagaikan nisbah ruh bagi jasad. Ilmu tasawuf adalah ruh, sementara ilmu yang lain adalah jasad. Jasad tidaklah dapat hidup tanpa ruh
Pencipta Ilmu Tasawuf
Pencipta ilmu tasawuf adalah Allah Tabaraka wa Ta'ala. Allah mewahyukan ilmu ini kepada Rasulullah dan para Nabi yang sebelumnya. Tasawuf adalah ruh syari'ah dan ruh bagi agama-agama yang diturunkan Allah seluruhnya.
Nama Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf mempunyai beberpa nama, antara lain :
- Ilmu Batin
- Ilmu al Qalbi
- Ilmu Ladunni
- Ilmu Mukasuafah
- Ilmu Asrar
- Ilmu Maknun
- Ilmu Hakikat
Pilar Ilmu Tasawuf
- Taqwallah (bertaqwa kepada Allah) baik sewaktu sirr maupun 'alaniyah (terbuka)
- Mengikuti sunnah baik qauli maupun fi'il serta mengaktualisasikannya dalam penjagaan diri dan akhlak yang baik
- Berpaling dari makhluk yang diwujudkan dalam sikap sabar dan tawakkal
- Ridha kepada ketentuan Allah yang diwujudkan dengan sikap qana'ah dan menerima (tafwid)
- Kembali kepada Allah baik dikala senang maupun si waktu susah
Sumber Ilmu Tasawuf
Ilmu Tasawuf diambil dari Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW juga dari atsar assabitah (jejak yang sudah tetap) dari umat-umat pilihan di masa silam.
Hukum memeplajari Ilmu Tasawuf
Hukum mempelajari ilmu tasawuf adalah wajib ain artinya kewajiban yang mengikat kepada setiap individu muslim, sebab setiap orang tidak akan lepas dari kekurangan-kekurangan dan kemungkinan terkena penyakit hati kecuali para Nabi.
Oleh karena itu sebagian ulama ahli ma'rifah berkata :
Barang siapa yang tidak memiliki ilmu ini sedikitpun (ilmu batin), aku khawatir ia berakhir dengan su'ul khatimah. Paling tidak seoarang mukmin harus membenarkan akan ilmu ini dan menyerahkan kepada ahlinya
Lebih jauh Syaikh As Syazili menyatakan,"Barang siapa yang tidak mau tenggelam dalam ilmu kami ini maka ia mati dalam keadaan berdosa besar tapi ia tidak merasa kalau ia berdoasa"
Masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu Tasawuf
Masalah inti yang dibahas di dalam ilmu tasawuf adalah sifat-sifat jiwa manusia, cara-cara pensucian jiwa, dan penjelasan istilah-istilah yang khas dalam disiplin ilmu ini misalnya maqamat; taubat, zuhud, wara', al mahabbah, fana baqa dan lainnya. Demikian juga masalah ahwal seperti, al khauf, wa arraja, al uns, ar rida, al hub (al mahabbah), an Naqa dan lainnya
0 Response to "Pengertian Tasawuf Secara Terminologis"
Post a Comment