q Pengalokasian
IP Address
Bagian
ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan jumlah
network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita harus
membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan
mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang.
Sebagai contoh, sebuah kantor memasang jaringan internet via V-SAT mendapat alokasi
IP addres dari INTERNIC (http://rakhma-tkj2.blogspot.co.id/) untuk
kelas B yaitu 192.168.xxx.xxx. Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja
(flat), maka dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan
kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam
beberapa departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat
tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam kantor tersebut
hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja (flat). Maka dilakukan
pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak hanya pada level
fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni pada
tingkat IP address. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi pada IP
Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP
Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang
memiliki LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan
dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :
§
IP
address 192.168.1.xxx dialokasikan untuk cadangan
§ IP
address 192.168.2.xxx dialokasikan untuk departemen A
§
IP
address 192.168.3.xxx dialokasikan untuk departemen B
§
Ip
address 192.168.4.xxx dialokasikan untuk unit X
§ dsb.
Pembagian
ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan dan prediksi
peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian.Hal ini dilakukan
semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga pemanfaatannya harus
diusahakan seefisien mungkin.
Jika
seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP addres
192.168.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas C
karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256
host yakni dari 192.168.9.0 sampai 192.168.9.255.
Dalam
pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga mendapat alokasi
IP Address 192.168.9.xxx.Alokasi ini setara dengan satu buah kelas C karena
sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 192.168.9.0 sampai
dengan 192.168.9.255.Misalkan dalam
melakukan instalasi jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan
sebagai berikut :
§ Dibutuhkan
kira-kira 7 buah LAN.
§
Setiap
LAN memiliki kurang dari 30 komputer.
Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP
address itu menjadi 8 segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner,
pembagian hanya dapat dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2,
dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :
Jumlah bit host dari
subnet 192.168.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir). Jika hanya akan
diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat menampung
sekitar 256 host.
Jika ia ingin membagi
menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di
tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 =
25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan
kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP
Address dari 192.168.9.(0-127),
sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 192.168.9.(128-255).
Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen,
maka ia harus mengambil 3 bit pertama ( 23 = 8) dari 8 bit segmen
terakhir IP Address untuk di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking
keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia memperoleh 8 buah sub
network, dengan kapasitas masing-masing subnet 32 (=25) host. Ilustrasinya
dapat dilihat pada Tabel 3 berikut :
0 Response to "Cara Pengalokasian IP Address"
Post a Comment