Pengertian jaringan komputer walaupun
jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah
tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah
sbb :
Physical
Layer (lapisan
fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti
media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung
pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat
fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan
dengan media fisik yang berbeda-beda.
NetworkAccessLayer
mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran
data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan
ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data
yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini
adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk
jaringan Paket Radio dsb.
InternetLayer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua
pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas
puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk
menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun
berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam
mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa
tugas penting pada lapisan ini adalah:
Addressing, yakni melengkapi setiap datagram
dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal
dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada
pada level ini (software), maka
jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
Routing, yakni menentukan ke mana datagram
akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi
terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing
sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap
paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada
jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari
penerima ke tujuan.
TransportLayer mendefinisikan cara-cara untuk
melakukan pengiriman data antara end to
end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima
pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting
antara lain :
FlowControl. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket
tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan
data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirimdan penerima juga melengkapi data dengan
sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan
bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima,
maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun
hal ini dapat menimbulkan delay yang
cukup berartii.
Pada
TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission
Control Protocol (TCP) atau User
Datagram Protocol ( UDP ). TCP
dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data,
sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi
yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang
tinggi. TCP memiliki fungsi flow control
dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP
yang bersifat connectionless tidak
ada mekanisme pemeriksaan data dan flow
control, sehingga UDP disebut juga unreliable
protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan,
beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya
adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau
aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit
kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman
untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
0 Response to "Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP"
Post a Comment