Jenis Pengalamatan IPv6
Seperti yang telah diketahui,
pada IPv4 terdapat suatu pengalamatan IP yang dibagi menjadi lima kelas yaitu
kelas a, b, c, d, dan e. dimana diantara kelima kelas tersebut hanya kelas a, b
,dan c yang bisa dugunakan karena kelas D digunakan untuk keperluan
multicasting dan kelas E untuk keperluan eksperimental. Berbeda dengan IPv6,
pada IPv6 tidak dikenal system pengkelasan seperti pada IPv4 melainkan pada
IPv6 hanya menyediakan tiga jenis pengalamatan yaitu Unicast, Anycast, dan
Multicast
1.
Unicast
Pengalamatan unicast
mirip dengan IPv4 yaitu dengan sekumpulan alamat dengan sejumlah bit kontinyu
yang sama sesuai dengan alamat subnet-nya dan Class-less Interdomain Routing
(CIDR). Ada banyak jenis pengalamatan unicast pada IPv6 sesuai dengan tipenya
seperti :
-
Alamat Link Local : alamat yang digunakan di dalam satu link yaitu jaringan
local yang saling tersambung dalam satu level
-
Alamat Site Local : setara dengan alamat privat, yang dopakai terbatas dalam
satu site sehingga terbatas penggunaanya hanya didalam satu site sehingga tidak
dapat digunakan untuk mengirimkan alamat diluar site ini
-
Alamat Global : alamat yang dipakai misalnya untuk ISP (Internet Service
Provider)
2.
Anycast
Pengalamatan anycast
digunakan untuk mengirimkan packet ke salah satu anggota dari anycast yang
terdekat. Jadi sebuah alamat anycast digunakan oleh beberapa interface dan
setiap packet anycast akan terkirim ke interface anggota yang terdekat. Model
pengalamatan pada anycast hampir sama dengan model unicast. Jadi secara
sintaksis alamat anycast sama saja dengan unicast, hanya saja sebuah alamat
anycast digunakan oleh lebih dari 1 host. Syarat dari pengalamatan anycast:
a.
Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat sumber dari sebuah
packet IPv6.
b.
Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat interface pada
router.
3.
Multicast
Alamat multicast IPv6
digunakan sebagai identitas sebuah group node. Jika packet dikirim ke alamat
multicast, maka packet tersebut akan diterima oleh semua node anggota dari
group tersebut. Sebuah node dapat menjadi anggota banyak group multicast
4.Capturing IPv6
Berikut merupakan contoh hasil capture
IPv6 dengan menggunakan wireshark :
Pada gambar tersebut
terlihat jika pada filter wireshark telah diterapkan filter untuk IPv6. Pada kolom
hasil pencarian telihat jika protocol-protocol yang telah ter-capture
menggunakan IPv6 pada layer tiga/network-nya.Dapat dilihat pada source dan
destination dari setiap paket yang telah ter-capture tersebut semuanya
menggunakan bilangan hexadesimal dan dibatasi dengan titik dua untuk setiap
blok-nya, tidak ada IP yang berbentuk seperti IPv4. Berikut merupakan detail
dari
salah satu paket yang menggunakan IPv6
tersebut.
Pada gambar tersebut
terlihat beberapa detail dari IPv6 seperti payload, next header, hop limit,
source, dan destination.
Payload Lengthmerupakan panjangnya data
user yang dibawa dalam paket tersebut.Pada gambar tersebut terlihat jika
payload length-nya adalah 32.
Next header merupakan 8-bit selector
yang berfungsi untuk mengidentifikasi dengan cepat header selanjutnya setelah
header IPv6.Pada gambar tersebut terlihat jika header selanjutnya merupakan
header untuk layer diatasnya yaitu header dari ICMPv6.
Hop limit terdiri dari 8-bit unsigned
integer. Nilai dari hop limit ini terus berkurang satu persatu setiap melewati
node saat paket dikirim. Paket akan dihilangkan apabila hop limit terus
berkurang hingga nol. Pada gambar tersebut terlihat jika node limit-nya 255.
Hal itu berarti paket yang dikirim tersebut langsung dikirim ke destination
tanpa melewati node tertentu.
Source address merupakan alamat sumber
dari pengirim. Seperti yang telah dijelaskan diatas, alamat dari IPv6
panjangnya 128-bit dimana pada gambar hasilcapture ditunjukan dengan
alamatFe80::86e:9f5e:d5c6:e25a.
Destination address merupakan alamat
tujuan kemana paket tersebut akan dikirim. Sama dengan source address, alamat
dari destination ini juga terdiri dari 128 bit data alamat dari destination ini
juga terdiri dari 128 bit data dimana pada gambar diatas ditunjukan dengan
nilai ff02::1:ff38:cb38
(Sumber:
ilmuKomputer.com)
5.Subnetting
Classfull
Classfull
adalah alamat IP yang dibagi berdasarkan dalam kelas.Ada 5 kelas yang berbeda
dan itu adalah kelas yang memutuskan ukuran jaringan. Empat bit pertama dari
alamat IP yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas. Dari lima kelas A, B, C,
D dan E. kelas A, B dan C digunakan untuk jaringan unicast, D untuk
jaringan multicast
dan E disediakan untuk penggunaan ”masa
depan”.
Bit yang digunakan untuk
mengidentifikasi kelas adalah sebagai berikut:
A = 0
B = 10
C = 110
D = 1.110
E = 1.111
A = 0
B = 10
C = 110
D = 1.110
E = 1.111
Tetapi permasalahan muncul dengan adanya arsitektur ini,
bahwa ukuran jaringan tersebut terlalu besar.ini mengurangi tingkat
fleksibilitasnya ini menyebabkan pemborosan beberapa alamat.
Untuk mengatasi ini, CIDR atau Routing Inter-Domain
Classless diperkenalkan pada tahun 1993. Berikut alamat IP dibagi menjadi dua
bagian: bagian paling penting adalah alamat jaringan yang digunakan untuk
mengidentifikasi jaringan dan bagian yang paling signifikan adalah host
identifier.
Contoh :
IP Kelas C mempunyai range host 0 – 255 192.168.1.0 –
192.168.1.255, Bagaimana jika komputer dikantor cuma ada 10 ? klo kita
menggunakan default netmask ip kelas C 255.255.255.0 maka akan ada banyak IP
yang tidak digunakan karena yang kita butuhkan hanya 10 IP saja, memang tidak
ada masalah dengan mengkoneksikan IP /24 itu tetapi jika akan mengatur dan
mengelola pasti akan susah karena kita bingung IP mana yang telah digunakan
karena terlalu banyak. maka dari itu digunakan CIDR yang biasanya dinotasikan
dengan ” / “
atau Slash. sehingga notasi yang digunakan /28 (pelajari
teknik subnetting ip)
jadi :192.168.1.0 /28 = range ip 192.168.1.0 – 192.168.1.15
ip 192.168.1.0 = Net ID
ip 192.168.1.15 = Broadcast
ip 192.168.1.1 – 192.168.1.14 adalah IP Available
0 Response to "Jenis Pengalamatan IPv6 "
Post a Comment