iklan

penulusuran blog saya

Kisah Penuh Hikmah : husnul khatimah seorang perampok


Kisah Penuh Hikmah : husnul khatimah seorang perampok

Pada suatu musim haji, Syaikh Al Ashmai berangkat ke tanah suci. Beliau hendak menjalankan ibadah haji di Makkah. Dari Makkah Syaikh AL Ashmai berangkat ke Madinah untuk menjiarahi kubur Rasulullah SAW. Malangnya, di tengah perjalanan, Syaikh Al Ashmai di hadang oleh seorang Badui. Sebilah golok besar berada di dalam genggaman tangannya. Tidak hanya golok, si Badui juga membawa busur dan sejumlah anak panah di bahunya.

Dengan kedua mata melotot, orang Badui menghampiri Syaikh Al Ahmai. Tujuannya hendak merampas barang-barang milik Syaikh Al Ashmai.

Syaikh Al Ashmai mulai takut dan bingung, harus bagaimana menghadapi perampok ini. Tempat itu juga sangat sepi, jauh dari pemukiman penduduk dan tidak ada yang bisa dimintai tolong.

Ditengah kebingungan itu, spontan saja Syaikh Al Ashmai mengucapkan salam kepada siBadui. Anehnya, si Badui menjawab salamnya. 
"Kamu berasaldari mana?" bentak si Badui.
"Negeri saya sangat jauh. Saya ke sini hendak menunaikan Ibadah haji sekaligus berziarah ke makam Rasulullah SAW."
"Hmm, mana barang-barangmu? cepat kelauarkan!"
"Saya orang miskin, tidak ada barang berharga dalam tas saya."
"Kamu bekerja sebagai apa?"
"Saya guru dan mengajarkan Al Qur'an kepada anak-anak di tempat tinggal saya."
"Al Qur'an? Apa itu?"
"Aneh, Tuan tidak tahu Al Q ur'an. Tadi, Tuan menjawab salam saya."
"Jawab saja, jangan banyak omong!" hardik si Badui.
"Maaf Tuan, AL Qur'an adalah Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril."
"Allah bisa berfirman?"
"Tentu saja."
"Kalau begitu, coba bacakan salah satu firmannya!"
Kemudian, Syaikh Al Ashmai membacakan ayat yang artinya sebagai berikut."Dan di langit terdapat sebab-sebab rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu. (QS.Adz Dzariyat [51]:22)
Di luar dugaan, si Badui tiba-tiba saja melemparkan golok dan panahnya. Wajahnya tampak sangat ketakutan.
"Malang benar aku! Aku hidup sebagai perampok. Setiap ada kesempatan, aku merampas barang-barang orang. Bahkan, tidak jarang aku membunuh korban yang melawan. Padahal, Allah telah menentukan rezekiku di langit,"demikian si Badui menyesali pekerjaannya selama ini.
Syaikh Al Ashmai merasa takjub. orang Badui itu begitu cepat berubah. Hanya dalam hitungan menit, dia menyesali perbuatannya. Tidak hanya takjub, Syaikh Al Ashmai juga merasa senang mendengar janji orang Badui itu.

Akhirnya, orang Badui itu meminta Syaikh Al Ashmai untuk mengajarinya shalat dan beberapa ibadah lainnya. Tentu saja, syaikh Al Ashmai memenuhi permintaan orang Badui itu dengan senang hati.

Singkat cerita, pada tahun berikutnya Syaikh Al Ashmai kembali ke Makkah. Seperti biasa, beliau bertawaf mengelilingi Ka'bah. Seorang laki-laki paruh baya menghampiri beliau seraya mengucapkan salam. Syaikh Al Ashmai menjawab salam sambil mengingat orang itu.
"Mungkin Syaikh lupa, saya teman ANda Tahun lalu, kita pernah berjumpa," kata orang itu. Sayikh Al Ashmai semakin penasaran dan berkali-kali mengamati wajah orang itu.
"Saya orang Badui yang tahun lalu nyaris merampok Syaikh."
"Masya Allah,"Gumun Syaikh Al Ashmai dengan suara agak tersentak kaget. Sekarang, beliau baru ingat bahwa orang yang berdiri di hadapannya ini adalah orang Badui yang dulu pernah minta diajari shalat.
"Maaf, saya hampir lupa. Anda benar-benar telah berubah. Dulu, Anda datang kemari untuk merampok, sekarang datang untuk ibadah haji."
"Alhamdulillah. Jika tidak keberatan, saya mohon kiranya Syaikh sudi membacakan firman ALlah yang lain."

Syaikh Al Ashmai memenuhi permintaan orang Badui ini dengan senang hati. Kemudian, beliau membacakan firman Allah yang artinya: Demi Tuhan langit dan bumi, sungguh yang di janjikan itu benar-benar akan terjadi seperti apa yang kamu ucapkan. (QS. Adz Dzariyat[51]:23)

Orang badui itu mendengarkan dengan khusuk dan tidak mau melewatkan satu huruf pun.
"Syaikh, kenapa Allah bersumpah seperti itu?"
"Jika Allah bersumpah dengan sesuatu, berarti sesuatu itu sangat penting."
"Ya Allah, mohon kiranya Engkau berkenan mengampuni dosa-dosa hamba ini."
Selesai berdoa, orang itu menangis sesenggukan sampai pingsan. Syaikh Al ashmai merangkul orang itu sehingga dia tidak terjatuh ke tanah. Kemudian, Syaikh Al Ashmai menidurkan orang itu diatas pangkuannya. Namun, Allah Maha Berkehendak. Tidak lama kemudian orang Arab Badui itu meninggal dunia.

Kesedihan menyelimuti perasaan Syaikh Ashmai. Bagaimanapun, pertemuan dengan orang badui itu sangat berkesan.
"Alangkah bahagianya orang arab Badui ini. Dia lama hidup bergelimang dosa, tetapi kemudian pada akhir hayatnya dia bertobat dan taat. Dia menghadap ke hadirat Allah dengan hati yang bersih, ampunan telah membersihkan dirinya," gumam Sayikh Al Ashmai.

Sumber : Buku "Like Father Like Son" Penulis Mohamad Zaka Al Farisi

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

DONASI VIA PAYPAL
DONASI VIA E-wallet Bantu berikan donasi jika dirasa blog ini bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk perkembangan blog saya. Saya rencana membeli domain untuk situs ini. Terima kasih :)

0 Response to "Kisah Penuh Hikmah : husnul khatimah seorang perampok"

Post a Comment

a-ads