Proses dan Tahapan Membatik
Dalam pembuatan batik, kita mengenal
ada empat cara pembuatannya, yaitu dengan cara ditulis dengan canting yang
biasa di sebut dengan batik tulis, dengan cara di cetak dengan cap disebut
batik cap, dengan cara diikat dengan tali/benang dinamakan batik ikat atau
jumputan dan dengan cara dicetak dengan screen yang kemudian kita
namakan batik cetak atau batik printing.
Pembuatan motif pada batik tulis,
dibuat dengan cara memberikan malam dengan alat canting/kuas ke atas permukaan
kain yang telah digambar sebelumnya. Sedang pemberian motif pada batik cap
dibuat dengan menggunakan cap atau stempel logam yang permukaannya telah diberi
malam lalu dicetakkan pada permukaan kain. Pemberian motif pada batik printing
dibuat dengan cara mencetakkan larutan napthol yang telah dikentalkan ke atas
permukaan kain dengan menggunakan alat rakel. Sedangkan pemberian motif pada
batik ikat, motifnya diikat-ikat dengan tali plastic atau benang hingga menjadi
motif yang diinginkan. Proses berikut adalah pencelupan kain ke larutan naptol,
garam warna dan air pembilas. Khusus untuk batik printing langsung dicelupkan
ke larutan garam warna. Untuk menghasilkan warna batik yang baik proses
pencelupannya harus diakukan berulang-ulang.
Proses selanjutnya disebut proses
pelorotan malam. Caranya kain yang telah selesai pada proses pencelupan,
dicelupkan kembali ke dalam air panas yang telah diberi bubuk soda abu atau
soda ASH. Benda-benda pakai yang dihasilkan dari kerajinan ini adalah kain,
selendang, taplak meja, sprei, sarung bantal, hiasan dinding, gorden dan
lain-lain. Bahasan berikut adalah penjelasan tentang bahan, peralatan dan
tahap-tahap dalam pembuatan karya batik tulis. Untuk lebih jelasnya silahkan
Anda perhatikan dengan saksama.
1) Tahap pembuatan gambar motif
Bahan dan peralatan yang digunakan
pada tahap ini adalah kain katun, pola gambar atau mall, pensil 4B-5B,
dan meja kaca. Pembuatan gambar motif pada kain, dapat dicapai dengan menjiplak
pola / mall yang telah disiapkan atau bias juga dengan cara menuliskan
langsung di atas kain.
Untuk menghasilkan gambar motif yang
baik penulisannya dilakukan di atas meja kaca. Bila kain yang hendak digambari
banyak lilin / kotor maka kain harus dicuci terlebih dahulu dengan sabun. Hal
ini dimaksud agar dalam proses pencelupan nanti warna mudah menyerap.
2) Tahap pemberian malam
Dalam tahap ini bahan dan peralatan
yang digunakan, yaitu :
- Kain, jenis kain yang digunakan untuk membatik adalah jenis kain yang bahan bakunya terbuat dari kapas (katun) atau sutera, misalnya kain blacu, poplin, birkolin, santung, prima, premisima, vealisima, linen, dan sutera.
- Malam, malam untuk membatik terdiri atas malam lowong (warnanya kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya kurang kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya kurang liat), dan malam putih / paraffin (sifatnya rapuh, dan mudah retak).
- Canting, canting yang digunakan untuk membatik terdiri dari canting cecek (lubangnya kecil), canting klowong (lubangnya sedang) dan canting nembok (lubangnya besar).
- Peralatan penunjang, alat penunjang yang digunakan dalam tahap ini adalah kompor kecil, kenceng, panci, dan lainnya.
Sebelum proses pemberian malam
dimulai, malam harus dipanaskan terlebih dahulu pada kenceng di atas kompor
hingga mencair. Proses pemberian malam dilakukan dengan cara menuliskan cairan
malam ke atas permukaan kain dengan menggunakan alat canting. Cara
menuliskannya mengikuti gambar motif yang telah dibuat, dilakukan dari kiri ke
kanan dan dari bawah ke atas. Untuk pemberian malam pada gambar motif berupa
bidang yang luas digunakan kuas.
3) Tahap pemberian warna
Bahan dan peralatan yang digunakan
pada tahap ini adalah pewarna batik yang terdiri dari :
- Naptol berfungsi sebagai warna dasar yang nantinya dibangkitkan oleh garam warna (garam diazo). Naptol terdiri atas naptol AS, naptol ASLB, naptol ASGR, naptol ASG, naptol ASD, naptol ASBO, dan naptol ASOL.
Warna lain yang bersifat alami
adalah daun soga. Naptol AS berfungsi untuk membuat warna merah, biru, violet,
orange, dan hitam, naptol ASLB untuk membuat warna cokelat, naptol ASGR untuk
membuat warna hijau dan naptol ASG untuk membuat warna kuning.
- Garam warna (garam diazo), berfungsi untuk membangkitkan warna. Garam terdiri atas garam biru B, garam biru BB, garam violet B, hitam B, merah bordo GP, garam orange GC, dan garam biru hijau B.
- Rapidogin, berfungsi untuk memberi variasi warna. Rapid terdiri atas rapid merah RH, rapid orange RH, rapid biru BN, rapid cokelat BN, rapid kuning GCH, dan rapid hitam G.
- Bahan Pelengkap, untuk membuat larutan pewarna batik tulis bahan pelengkap yang diperlukan terdiri atas TRO (Turkish Red Oil) dan soda api (Loog 380 BE). TRO cairan berbentuk minyak sedang soda api (Loog 380 BE), disebut juga costik soda berbentuk seperti kristal.
Adapun tahapan dalam pemberian warna
pada batik tulis adalah :
a. Pemberian warna rapid
Pemberian warna rapid dilakukan
dengan cara menyapukan warna rapid ke bagian-bagian gambar yang diinginkan.
Fungsi warna ini hanya sebagai variasi agar batik lebih menarik. Larutan rapid
dibuat dengan cara mengaduk rapid dengan minyak TRO hingga kental, kemudian
diberi air dingin dan diaduk kembali hingga merata. Perbandingannya adalah 1
sendok makan rapid : 2 sendok minyak TRO : 1 gelas besar air dingin.
b. Proses pencelupan
Proses pencelupan dalam membuat
batik dilakukan dalam tiga langkah. Pertama pencelupan pada larutan naptol (bak
I), kedua pencelupan pada larutan garam warna (bak II), dan ketiga pencelupan
pada air pembilas (bak III). Untuk menghasilkan warna yang memuaskan, proses
pencelupan dilakukan berulang-ulang.
c. Tahap melunturkan malam
Untuk melunturkan atau melorotkan malam pada
kain batik yang telah selesai pada proses pencelupan, dilakukan dengan cara
memasukkan kain ke dalam bak yang berisi air panas yang telah dicampur soda abu
(Soda ASH) dan soda api (costik soda). Proses melunturkannya kain dimasukkan ke
dalam bak, diangkat-angkat dengan menggunakan jepitan hingga malamnya lepas dan
selanjutnya dibilas dengan air bersih, diperas, dan dianginanginkan.
0 Response to "Proses dan Tahapan Membatik"
Post a Comment